Selamat Datang, Blog Kecil ini hanya berisi coretan-coretan kecil tentang study saya di Jurusan Perbandinan Agama Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta

Meditasi dan jalan tengah menurut ajaran buddha

Gambar ini diambil dari yuefang-luwuk.com
Meditasi sebagai proses pencapaian diri pada tujuan agama buddha (Nibbana). Mempunyai arti sebagai “pembiasaan diri agar senantiasa mempunyai sikap positif, realistis dan konstruktif. Bermeditasi membangun kebiasaan baik dari dalam pikiran. Persamaan istilahnya adalah bhavana yakni “pengembangan batin”—usaha untuk menumbuhkan batin terpusat, tenang dan mampu dengan jelas melihat dengan batin. ‘pesan sang buddha diucapkan beribu-ribu tahun yang lalunamun selalu baru dan asli bagi mereka yang melatih diri dalam kerohanian, menyentuh pandangan kaum intelek dan meresap ke lubuk hati masyarakat’. Ada dua macam meditasi yang kia kenal dan pelajari, pertama biasa disebut samatha-bhavana yakni meditasi untuk mencapai ketenangan hidup. Kedua disebut dengan vipassana-bhavana yakni meditasi yang membersihkan kekotoran batin dan pikiran secara total sehingga meditator dapat mencapai pandangan tenang. Kemudian dalam keduanya pun memiliki bagian, samata-bhavana yakni paritta-samatha “proses yang belum mencapai tingkat mahagata jhana/mahagata samatha “jhana pada saat itu mempunyai kekuatan yang besar dan mampu konsentrasi pada obyek dengan kuat. Selanjutnya vivasan bhavana adalah nama dari phana (kebijaksanaan). Terdapat aturan-aturan dalam menjalankan vivasa bhavana mulai dari objek-objek didalamnya ( Khanda—lima kelompok kehidupan, ayatana—dua belas indra bagian dalam dan lura, Dhatu—delapan belas unsur, Indriya—22 indra, Paticasamupada—12 hukum sabab musabab yang saling bergantungan, Ariyasaca—4 kesunyataan), kemudian syaratnya a) upanissaya—harus diam dipemondokan dan dibawah asuhan seorang pelatih yang pandai, b) arakkha—harus menjaga ketajaman enam indranya sehingga dalam keadaan baik, dan c) upanibhanda—harus menjaga pikirannya supaya terkonsentrasi pada empat macam perenungan. Ada juga kegiatan yang harus dihindari seperti; kammaramata (menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan), niddaramata (banyak tidur), bhassaramata (banyak bicara), samganikarmata ngendalikan indranya), bhojane amattanuta (banyak makan), Yathavimuttam cittam na paccavekkhati (gagal menyadari kegiatan pikiran sewaktu dalam satu gagasan). Memasuki latihan vipassana bhavana juga sebagai pra-syarat wajib sebelum melakukan kewajiban selanjutnya; 1) Pada hari memasuki latihan bawalah dupa dan bunga untuk upacara sembahyang di Altar Sang Buddha, 2) berilah hormat pada guru yang memimpin latihan itu, 3) Bakarlah dupa dan lilin sebagai sajian kepada Triratna, 4) Para Bikhu harus lebih dahulu melakukan pengakuan dan umat buddha biasa harus memohon Attha-Sila (delapan jalan yang akan kita bahas selanjutnya), dan selanjutnya 5) Berilah hormat pada Tri ratna dan guru latihan dengan menybut; - ‘Imaham Bhagava attabhavam tumhakam periccajami’ “sang bhagava, saya bersujud kepada Sang Budha, Sang Dhama, dan Sang Sangha demi latihan Vipassana Bhavana dari saat ini dan seterusnya”. - Imaham acariya attabhavaham tumhakam pariccajami “acariya (guru), saya memberi hormat kepadamu demi latihan Vipassana Bhavana dari saat ini dan seterusnya”. - Nibbanasa me Bhante/accariya sacchikaranathapa kammathanam dehi “bhante/ acariya, sudilah kiranya bhante/acariya memberi saya petunjuk –petunjuk untuk latihan Vipassana Bhavana supaya dapat memahami sang jalan, sang pahala dan sang nirwana”. - Aham Sukhito Homi Nidukkho Homi Abyapajjho Homi Aningho Homi Sukhi Attanam Pariharami “semoga saya bahagia, bebas dari penderitaan, pembalasan, kesulitan, kesukaran, bahaya dan semoga saya selamat dan sentosa. - Sabbe satta sabbe pana sabbe bhuta sabbe puggala sabbe atthabava priyappanna. - Sabbe itthiyo sabbe purisa sabbe ariya sabbe anariya sabbe deva sabbe manussa. - Sabbe vipatika avera abyapajjha anigha hontu sukhi attanam pariharantu. Jalan Tengah • Pandangan yang benar • Pikiran yang benar • Perkataan yang benar • Tindakan yang benar • Kehidupan yang benar • Usaha yang benar • Kesadaran yang benar • Konsentrasi yang benar Kedelapan jalan tengah ini yang di sakralkan sebagai konsepan untuk penunjang ajaran yang lainnya. Karena dalam ajaran agama Buddha semua yang diajarkan saling berkesinambungan.

Leave a Reply